Sekjen MUI Pusat Tegaskan Larangan Cadar Dapat Picu Ketegangan Dr Anwar Abbas, Sekjen MUI Pusat menghimbau agar IAIN Bukittinggi untuk mencabut larangan bercadar. Pria berdarah Minang ini sangat khawatir bila dilarangnya cadar dapat berujung pada ketegangan antara masyarakat dan pihak kampus. Anwar Abbas menekankan, institusi pendidikan seharusnya memiliki sikap toleransi, apalagi cadar bukanlah larangan dalam Islam. Pimpinan perguruan tinggi di Indonesia diminta dalam perihal ikhtilaf dapat membangun sikap toleran. “Semestinya, hal-hal yang akan menimbulkan ketegangan ini dihentikan. Apalagi masalah cadar ini kan boleh-boleh saja. Tinggal pertanyaannya, cadar ini apakah wajib, sunnah atau mubah,” ungkap Anwar Abbas saat ditemui Kiblat.net pada Selasa (22/02/2018). “Bukan haram itu. Memakai cadar bukan haram,” timbalnya. Terlebih, munculnya persepsi bahwa cadar berhubungan erat dengan teroris sangat tidak dapat dipertanggungjawabkan baik secara akademik maupun logika. Anwar Abbas pun mendukung sikap Ketua MUI Sumatra Barat, Buya Gusrizal yang mengundurkan diri sebagai dosen IAIN Bukittinggi lantaran masukannya tak menjadi perhatian oleh pihak kampus. “Ya itu yang dikatakan oleh Ketua Umum MUI Sumatera Barat yaitu dasar logika yang menghubungkan cadar dengan teroris itu tidak bisa dipertanggungjawabkan. Masa ada orang yang bercadar melakukan tindakan radikal lalu yang orang yang bercadar lain ikut kenak,” bantahnya. Ia juga berpesan agar perguruan tinggi dapat membangun sikap toleran di lingkungan kampus terutama dalam ranah ikhtilaf. Selain itu, antara muslimah bercadar dan tidak bercadar diminta untuk saling menghormati. Reporter: Syafi’i Iskandar