PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Karier merupakan
serangkaian urutan (sequences)
pekerjaan atau okupasi-okupasi pokok/utama yang dilaksanakan atau dijabat
seseorang sepanjang kehidupannya. Selain itu dapat juga dikatakan bahwa karier
seseorang terlambang pada urutan (sequences)
jabatan-jabatan utama yang ditekuni seseorang selama hidupnya.
Menurut A. Muri yusuf
(2002:59) Dunia pendidikan adalah awal yang ikut menentukan karier seseorang.
Pada siswa SD baru tahap pertumbuhan, dimana tahap ini pemberian informasi
berbagai jenis pekerjaan. Pada siswa SLTP, sesuai sengan irama, tempo, dan
tugas-tugas perkembangannya dengan pemberian informasi karier akan menimbulkan
kesadaran (awareness) siswa pada
berbagai jenis-jenis okupasi/pekerjaan. Pada siswa SLTA pemberian informasi sebagai
persiapan untuk pemilihan pekerjaan. Pada PT pilihan dan penempatan mahasiswa
pada program studi/jurusan sesuai dengan “siapa ia” sangat penting.
Manrihu (1992:143-144)
menjelaskan bahwa dari seluruh masa pendidikan, masa sekolah menengah inilah yang
memiliki rentang taraf-taraf kematangan karier. Oleh karena itu, program
bimbingan dan konseling karier untuk remaja lebih mengutamakan tentang
pemahaman dirinya dan lingkungan sekitar dalam membuat dan menentukan rencana
pilihan-pilihan kariernya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sesuai
dengan latar belakang masalah di atas tentang Bimbingan dan konseling Karier di
SLTA, adalah :
1. Bagaimanakah Karakteritstik Karir Di SMA/SMK?
2. Bagaimanakan Tugas Perkembangan SiswaSMA/SMK?
3. Apa Sajakah Materi BK Karir Di SMA/SMK?
4. Apakah Tujuan Dari BK Karir Di SMA/SMK?
5.
Bagaimanakah Karakteristik Perkembangan
Karir Siswa SMA/SMK yang Dihubungkan Dengan Teori Super?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Karier di SLTA
Menurut Uman Suherman
(2009:278) esensi dari adanya perkembangan karier adalah bahwa setiap tahap
kehidupan menuntut penguasaaan berbagai penekanan yang meliputi kesadaran akan
sifat-sifat diri dan pilihan-pilihan kehidupan. Dengan kata lain bahwa perkembangan
karier harus diikuti dengan tugas-tugas perkembangan individu di setiap tahap
kehidupannya.
Muri
Yusuf (2002:60) pemberian informasi karier pada siswa SMU/SMK atau sekolah
menengah atas lainnya, dilakukan dengan eksplorasi berbagai jenis pekerjaan, sesuai
dengan tahap perkembangannya. Bagi siswa sekolah menengah atas ini, fungsi
informasi karier adalah sebagai persiapan untuk memilih pekerjaan.
Tabel 1
Karakteristik Perkembangan Karier Remaja (SMA/SMK)
Aspek
|
Indikator
|
Pengetahuan
Diri
|
Ø
Memperoleh pengetahuan tentang pentingnya konsep
perkembangan karier.
Ø
Mengembangkan keterampilan untuk berinteraksi
dengan orang lain.
Ø
Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya
perkembangan emosional dan fisik dalam pengambilan keputusan karier.
|
Pengembangan
Pendidikan Kejuruan
|
Ø Mengembangkan
kesadaran tentang pentingnya prestasi pendidikan untuk melihat peluang karir.
Ø Mengembangkan
kesadaran tentang hubungan belajar dengan pekerjaan.
Ø Mengembangkan
kesadaran tentang hubungan timbal balik tanggung jawab pribadi, kebiasaan
bekerja yang baik, dan peluang karier.
Ø Memperoleh
keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karier.
Ø Memperoleh
kesadaran bagaimana karier berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan
masyarakat.
|
Perencanaan
dan Eksplorasi Karier
|
Ø
Mengembangkan kesadaran hubungan timbal balik
antara peran hidup, gaya hidup, dan karier.
Ø
Mengembangkan kesadaran perbedaan jabaan dan
perubahan peran laki-laki dan perempuan.
|
Sumber
diadaptasi dari : Uman Suherman. 2009. Konseling Karir Sepanjang Rentang Kehidupan.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
B.
Tugas Perkembangan Siswa SLTA
Prayitno, dkk (2014:319) usia SLTA adalah mereka
yang telah menamatkan Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, pada
umunya berusia sekitar 16-18 tahun yang sedang menjalani tahap transisi
perkembangan. Dari perkembangan masa Remaja Awal ke masa Remaja Akhir, yang
selanjutnya memasuki masa Dewasa Awal. Tugas-tugas perkembangan yang harus
mereka capai untuk nantinya mampu dengan sukses menjalani tahap perkembangan
lebih lanjut, pada garis besarnya adalah:
1.
Mencapai kematangan dan perkembangan
diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Mencapai kematangan dalam hubungan antar
teman sebaya, baik pria maupun wanita, serta kematangan dalam perannya sebagai
pria atau wanita.
3.
Mencapai kematangan emosional.
4.
Mencapai kematangan pertumbuhan
jasmaniah yang sehat.
5.
Mencapai kematangan dan pilihan karier
yang akan dikembangan lebih lanjut.
6.
Mampu mencapai gambaran dan sikap
tentang kehidupan mandiri dan mampu mengendalikan diri baik secara emosional,
intelektual, maupun ekonomi.
7.
Mencapai kematangan gambaran dan sikap
tentang kehidupan berkeluarga.
8.
Mengembangkan kemampuan komunikasi
sosial dan intelektual.
9.
Mencapai kematangan dan sistem etika dan
nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai individu, anggota keluarga, masyarakat,
dan bangsa, serta sebagai warga negara.
C.
Materi BK Karier di SLTA
Menurut Sciarra (dalam Uman Suherman 2009:279)
menjelaskan bahwa komponen dan kompetensi yang akan diberikan kepada siswa
SMA/SMK meliputi:
1.
Identifikasi pendidikan dan keterampilan
yang dimiliki untuk memilih karier yang sesuai dengan bidangnya atau yang diminati.
2.
Pengenalan dampak-dampak dari
pilihan-pilihan karier yang telah dibuat.
3.
Mengembangkan keterampilan yang dimiliki
untuk membuat rencana karier.
4.
Memahami potensi, bakat, dan minat yang
dimiliki.
5.
Membuat keputusan terhadap pilihan
kariernya.
6.
Memahami bahwa perkembangan karier
merupakan suatu proses yang harus dijalani selama hidup.
D.
Tujuan BK Karier di SLTA
Menurut
ABKIN (2007:21-22) dalam Rambu-rambu
Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal,
Bimbingan dan Konseling karier di sekolah (SMA/SMK) ditujukan untuk
memfasilitasi siswa agar:
1.
Memiliki pemahaman diri (kemampuan,
minat, dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.
2.
Memiliki pengetahuan mengenai dunia
kerja dan informasi karier yang menunjang kematangan kompetensi karier.
3.
Memiliki sikap positif terhadap dunia
kerja.
4.
Memahami relevansi kompetensi belajar
(kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan
bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita kariernya masa depan.
5.
Memiliki kemampuan untuk membentuk
identitas karier.
6.
Memiliki kemampuan merencanakan masa
depan.
7.
Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu
kecenderungan arah karier.
8.
Mengenal keterampilan, kemampuan, dan
minat.
9.
Memiliki kemampuan atau kematangan untuk
mengambil keputusan karier.
E.
Karakteristik Perkembangan Karir Siswa
SMA/SMK Dihubungkan Dengan Teori Super
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, siswa
SMA/SMK berada pada tahap perkembangan remaja. Oleh karenanya, Grand Theory
perkembangan karir remaja yang dikemukakan oleh Super dalam konsep life-stages. Super meringkas konsep life-stages dan membaginya menjadi lima
tahap perkembangan karir, yaitu :
1.
Tahap pertumbuhan (growth)
2.
Tahap Eksplorasi (exploration)
3.
Tahap Pendirian (stabilishment)
4.
Tahap Pemeliharaan (maintenance)
5.
Tahap Kemunduran (decline)
menurut
pendapat Super diatas, maka tahap perkembangan karir remaja berada pada tahap
Eksplorasi (exploration).
Berdasarkan
uraian diatas, karakteristik perkembangan karir siswa SMA/SMK sesuai dengan
karakteristik perkembangan karir remaja, yaitu berada pada tahap Eksplorasi
(usia 15-24 tahun). Tahap Eksplorasi ditandai dengan mulai melakukan Penelaahan
diri (self examination), mencoba
berbagi berbagai peranan, serta melakukan penjelajahan pekerjaan atau jabatan
baik di sekolah, apda waktu senggang, maupun melalui sistem magang. Level
Eksplorasi meliputi tiga sub tahapan yaitu:
1.
Pertama, Sub Tahap Tentatif (Usia antara
15-17 tahun)
Tahap ini dikarakteristikan dengan mulai
dipertimbangkannya aspek-aspek kebutuhan, minat, kapasitas, nilai-nilai dan
kesempatan secara menyeluruh. Pilihan pada masa tentatif ini mulai diusahakan
untuk keluar dari fantasi, baik melalui diskusi, bekerja, maupun aktivitas
lainnya. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dimaknai bahwa tugas perkembangan
karir pada masa remaja sub tahap tentatif adalah Kristalisasi Preferrensi Karir.
2.
Kedua, Sub Tahap Transisi (Usia antara
18-21 tahun)
Tahap ini dikarakteristikan dengan menonjolkan
pertimbangan yang lebih realistis untuk memasuki dunia kerja atau latihan
profesional serta berusaha mengimplementasikan konsep dirinya. Tugas
perkembangan pada sub tahap transisi adalah spesifikasi
preferensi karir.
3.
Ketiga, Sub Tahap Mencoba (Trial) dengan
sedikit Komitmen (Usia antara 22-24 tahun)
Dikarateristikan dengan mulai ditemukannya lahan
atau lapangan pekerjaan yang dipandang cocok, serta mencobanya sebagai sesuatu
yang sangat potensial.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adanya perkembangan
karier dkatakan bahwa setiap tahap kehidupan menuntut penguasaaan berbagai
penekanan yang meliputi kesadaran akan sifat-sifat diri dan pilihan-pilihan
kehidupan. Dengan kata lain bahwa perkembangan karier harus diikuti dengan
tugas-tugas perkembangan individu di setiap tahap kehidupannya. Dengan
pemberian informasi karier akan menimbulkan kesadaran (awareness) siswa pada berbagai jenis-jenis okupasi/pekerjaan. Pada
siswa SLTA pemberian informasi sebagai persiapan untuk pemilihan pekerjaan.
Pada PT pilihan dan penempatan mahasiswa pada program studi/jurusan sesuai
dengan “siapa ia” sangat penting.
DAFTAR PUSTAKA
ABKIN. 2007. Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur
Pendidikan Formal. Jakarta: Abkin
A.
Muri Yusuf. 2002. Kiat Sukses dalam Karier. Padang: Ghalia
Indonesia
Manrihu, M.T. 1992. Program Bimbingan Karir di Sekolah.
Jakarta: Dikti Depdikbud
Prayitno, dkk. 2014. Pembelajaran Melalui Pelayanan BK di Satuan
Pendidikan. Padang: UNP Press
Uman Suherman. 2009. Konseling Karir Sepanjang Rentang Kehidupan.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
1 comments:
Write commentsDapatkan Bonus Refferal seumur HIdup dari permaina poker yang kamu tawarakan ke Kawan kawan anda.
ReplyInfo hub :
WA : +6281333555662