A.
Pendahuluan
Teori lain
yang memandang pilihan karier sebagai bentuk perkembangan adalah Donald Super. Teori
ini dasarnya adalah bahwa kerja itu perwujudan konsep diri. Artinya orang yang
mempunyai konsep diri dan ia berusaha menerapkan konsep diri itu dengan memilih
pekerjaan, hal yang menurut orang tersebut paling memungkinnya berekspresi
diri.
Teori ini menyatakan
pilihan karir adalah soal mencocokan (metching).
Menurut Munandir (1996 : 93) ”didalam irama hidup orang, terjadi
perubahan-perubahan dan ini berpengaruh pada usahanya untuk mewujudkan konsep
diri itu.
Teori ini
menerima teori maching (teori konsep
diri), pilihan kerja merupakan proses yang berkelanjutan, orang dan lingkungannya
selalu berkembang dimana keputusan karier merupakan rangkaian yang tersusun
atas keputusan yang kecil-kecil.
B.
Perkembangan Teori Pemilihan Karier dan
Perkembangan Hidup (D.Super).
Menurut
W.S.Winkel (2005 : 632) perkembangan karir Super, gambaran diri atau konsep
diri sehubungan dengan pekerjaan yang akan dilakukan dan jabatan yang akan
dipegangnya (vocational self-concept),
merupakan sebagian dari keseluruhan gambaran tentang diri sendiri. Gambaran
diri yang vocational berkembang selama pertumbuhan fisik dan perkembangan
kognitif.
Menurut
Super seseorang memiliki kualifikasi untuk banyak bidang pekerjaan. Setiap
pekerjaan menuntut suatu pola karakteristik kecakapan dan sifat-sifat pribadi,
meskipun konsep diri individu dan situasi sosial berubah, mulai dari tahap
eksplorasi, pemantapan, pemeliharaan, dan tahap penurunan.
Perkembangan
karir seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor diri individu dan faktor
lingkungan yang saling mempengaruhi dan membentuk proses perkembangan karir
seseorang. Faktor diri individu terdiri dari kebutuhan, sifat-sifat kepribadian
serta kemampuan intelektual, dan faktor luar diri individu seperti tingkat
sosial-ekonomi orang tua, variasi tuntutan lingkungan kebudayaan, kecakapan,
dan kesempatan yang muncul.
- Tahap Perkembangan Vocational Super.
Lima tahap perkembangan vocational Super, yaitu
a.
Tahap Pertumbuhan.
Baru lahir sampai usia 14 atau 15 tahun, ditandai oleh
perkembangan kecakapan, sikap, minat, dan kebutuhan yang berhubungan dengan struktur
konsep diri (self-concenpt structure).
Tahap pertumbuhan ini terkait dengan pertumbuhan fisik dan psikologis, pada
masa ini seseorang mulai membentuk sikap dan mekanisme perilaku yang penting
dalam konsep diri serta mendapatkan pengalaman-pengalaman dan pengetahuan
tentang dunia kerja.
b.
Tahap Eksplorasi (Exploration).
Dari umur 15 – 24 tahun ditandai oleh suatu fase
tentatif, dimana individu mempersempit pilihannya tetapi bukan pilihan final.
c.
Tahap Pemantapan (Establishmen).
Dari umur 25 – 44 tahun ditandai oleh percobaan dan
stabilisasi melalui pengalaman kerja.
d.
Tahap Pembinaan (Maintenance)
Dari umur 45 – 64 tahun ditandai oleh proses penyesuaian
yang berkesinambungan untuk meningkatkan posisi pekerjaan dan situasi
pekerjaan. Pekerjaan yang dilakukan dan konsep diri individu mempunyai hubungan
yang lancar, keduanya terjalin proses perubahan dan penyesuaian yang kontinyu.
e.
Tahap Kemunduran (Decline).
Usia 64 tahun ke atas, pada tahap ini di tandai oleh
pertimbangan menjelang berjenti bekerja dengan usaha mempertahankan diri dan
meningkatkan pekerjaan.
- Proposisi Teori Super.
Proposisi teori Super
terdiri atas dua belas pokok pikiran, yaitu :
- Tiap orang memiliki perbedaan individu;
- Setiap individu memiliki kecakapan dalam memilih pekerjaan yang memungkinkan orang tersebut berhasil dalam berbagai jabatan.
- Setiap pekerjaan membutuhkan pola khas dari kemampuan, minat, dan sifat kepribadian.
- Preferensi dan kemampuan vocational, situasi dimana orang hidup dan bekerja, serta konsep diri mengalami perubahan karena waktu dan pengalaman.
- Proses ini disimpulkan dalam rangkaian tahap-tahap kehidupan, yaitu tahap pertumbuhan, tahap eksplorasi, pemantapan, pembinaan, dan tahap kemunduran.
- Pola karir seseorang ditentukan oleh taraf sosio-ekonomi orang tua, kemampuan mental, ciri kepribadian, dan tersedianya kesempatan.
- Perkembangan individu dalam melewati tahap-tahap perkembangan dibantu dengan melakukan uji realitas (reality testing) serta mengembangkan konsep diri.
- Konsep diri merupakan hasil interaksi kemampuan bawaan, keadaan fisik, kesempatan berperan, dan evaluasi apakah peranan itu mendapat persetujuan dari orang lain.
- Proses mensintesis atau kopromi antara faktor-faktor individu dan sosial, antara konsep diri dengan realitas adalah proses permainan peranan dalam berbagai latar dan keadaan (pribadi, kelompok, pergaulan, hubungan, kerja).
- Kepuasan kerja dan kepuasan hidup tergantung pada seberapa jauh individu mendapatkan/menyalurkan kemampuannya, minatnya, sifat-sifat pribadi, dan nilai-nilai pribadi secara memadai.
- Kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan itu selaras dengan penerapan konsep diri.
- Bekerja dan pekerjaan adalah merupakan titik pusat organisasi kepribadian bagi kebanyakan individu.
- Pola Karir Menurut Super untuk Pria dan Wanita.
a. Pola karir untuk pria.
Tabel 1.
Klasifikasi pola-pola
|
Klasifikasi karir yang khas
|
Karakteristik
|
Pola karir yang
stabil
|
Pekerja-pekerja
terampil, profesional dan manajerial
|
Awal memasuki
karir dengan periode kerja yang kecil atau tanpa pekerjaan
|
Pola karir
konvensional
|
Pekerja-pekerja
klerikal, terampil, dan manajerial
|
Periode mencoba
pekerjaan diikuti dengan masuk ke dalam suatu pola yang stabil
|
Pola karir yang
tidak stabil
|
Pekerja-pekerja
rumah tangga dan klerikal, pekerja semi skilled
|
Sejumlah
percobaan kerja yang mengarah pada pekerjaan sementara stabil diikuti oleh
percobaan kerja berikutnya.
|
Pola karir
dengan percobaan yang berulang-ulang.
|
Pekerja-pekerja
rumah tangga dan pekerja semi skilled
|
Tanpa
pemantapan karir ditandai oleh perubahan pekerjaan secara terus menerus.
|
b. Pola Karir untuk Wanita
Tabel 2
Klasifikasi Pola Karir
|
Karakteristik Umum
|
Pola karir ibu rumah tangga
|
Kawin sebelum memiliki pengalaman kerja yang berarti
|
Pola karir konvensional
|
Memasuki pekerjaan setelah memperoleh pelatihan di sekolah menengah, atau
akademi sebagai sesuatu untuk menghilangkan jurang pemisah yang terjadi pada
perkawinan, kemudian menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya.
|
Pola karir
dengan pekerjaan yang stabil
|
Memasuki pekerjaan diikuti pelatihan dan dipandang sebagai karir seumur
hidup.
|
Pola karir dua jalur
|
Memasuki karir setelah pelatihan, diikuti dengan perkawinan dan rumah
tangga sebagai karir kedua.
|
Pola karir penyela
|
Memasuki pekerjaan diikuti dengan perkawinan dan terjun dalam rumah
tangga sebagai pilihan karir paroh waktu. Mungkin kembali memasuki karir bergantung
pada keadaan dalam rumah tangga.
|
Pola karir yang tidak stabil
|
Pola kerja dengan tingkat sosial ekonomi yang sangat rendah pada
khususnya, diikuti dengan pekerjaan rumah tangga secara penuh hanya
perputaran yang berulang kembali.
|
Pola karir dengan percobaan yang berulang-ulang.
|
Tanpa pemantapan karir, ditandai dengan perubahan pekerjaan secara terus
menerus.
|
Tabel 3
Tugas-Tugas Perkembangan (Super).
Tugas-tugas perkembangan vokasional
|
Umur/ Tahun
|
Karakteristik Umum
|
Kristalisasi
|
14-18 th
|
Suatu periode proses kognitif merumuskan suatu tujuan karir yang bersifat
umum melalui sumber kesadaran, kemungkinan, minat, nilai-nilai, dan
perencanaan untuk memilih pekerjaan yang disukai.
|
Spesifikasi
|
18-21 th
|
Suatu periode melangkah dari pilihan pekerjaan tentatif terhadap pilihan
pekerjaan yang spesifik.
|
Implementasi
|
21-24 th
|
Suatu periode menyelesaikan pelatihan dalam pemilihan pekerjaan dan
memasuki pekerjaan.
|
Stabilisasi
|
24-35 th
|
Suatu periode mempertegas atau memperkuat suatu pilihan karir dengan
pengalaman kerja nyata dan menggunakan bakat dengan menunjukan pilihan karir
sebagai suatu pilihan yang tepat.
|
Konsolidasi
|
35 th +
|
Suatu periode pemantapan dalam suatu karir dengan promosi jabatan, status
dan kedudukan yang lebih tinggi.
|
C.
Hubungan Teori Super Dengan Konseling.
Konsep
Super tentang gambaran diri dan kematangan vokasional menjadi pegangan bagi
seorang tenaga pendidikan bila merancang program pendidikan karir dan bimbingan
karir yang membawa orang muda ke pemahaman diri dan pengolah imformasi tentang
dunia kerja, selaras dengan tahap perkembangan karir tertentu.
Program
pendidikan karir dan bimbingan karir di SD, SLTP, dan SLTA harus bertujuan
secara berangsur-angsur mengangkat para siswa ke tahap pemahaman diri dan
pengolahan imformasi yang lebih tinggi dan lebih matang.
Dalam
konseling karir, bilamana konselor berhadapan dengan klien, konselor harus
memperhatikan taraf kematangan vokasional yang telah dicapai oleh klien.
Misalnya: klien berkata ”saya tidak tahu pekerjaan apa yang akan saya pegang
dan saya belum berpikir banyak tentang hal ini” berada ditaraf kematangan
vokasional yang lebih rendah dari pada klien berkata ”saya ingin mengambil
suatu ketentuan, tetapi saya tidak tahu bagaimana caranya membuat pilihan yang
dapat dipertanggung jawabkan”. Berdasarkan contoh tersebut, konselor memberikan
pelayanan konseling karir yang berbeda pada individu yang berbeda pula, karena
klien yang dihadapi memiliki taraf kematangan vokasional yang berbeda.
D.
Kelebihan dan Kelemahan Teori Donald
Super.
1.
Kelebihan Teori Donald Super.
a. Keputusan karir itu merupakan rangkaian
yang tersusun atas keputusan-keputusan sebelumnya, berdasarkan kecocokan
pilihan karir yang berpengaruh pada usaha mewujudkan konsep diri (self
concept).
b. Penelitian ini juga mengkaji jenis kelamin
pria dan wanita sepanjang rentang kehidupan.
c. Super juga melakukan penelitian dalam
bidang rehabilitasi yang menunjukan bahwa walaupun fisik individu memiliki
kecacatan namun terdapat sejumlah potensi yang dimiliki untuk pekerjaan yang dapat
dilakukan dengan hasil yang memuaskan sesuai dengan ciri-ciri yang
dipersyaratkan oleh pekerjaan itu.
d. Perkembangan jabatan dipandang sebagai
suatu proses yang mencakup banyak faktor antara lain: faktor diri individu, lingkungan
yang berinteraksi satu sama lain dan bersama-sama membentuk proses perkembangan
karir seseorang.
e. Pandangan super memiliki beberapa
implikasi bagi pendidikan karir dan konseling karir tentang gambaran diri dan
kematangan vokasional yang menjadi pegangan bagi sorang pendidik bila merancang
program pendidikan karir dan bimbingan karir.
2.
Kelemahan.
Super mengkaji konsep diri
(self-concept) yang terentang sangat luas, baik yang terdapat dalam diri
individu sendiri maupun antar invidu. Namun kajian self-concept lebih banyak
ditekankan pada kepribadian antar individu yang menekankan pada kepuasan kerja
dalam dunia kerja (konsep ini mengalami perkembangan.
E.
Kesimpulan.
Bekerja itu
merupakan perwujudan dari konsep diri. Pilihan kerja merupakan fungsi tahap
perkembangan, disebut
tugas-tugas perkembangan. Tahap-tahap tugas perkembangan ini adalah
kristalisasi, spesifikasi, implementasi, stabilisasi, konsolidasi.
Teori ini
terus mengalami peninjauan dan penyempurnaan yang didasarkan pada penelitian
dan balikan serta kecaman dari para pakar. Paling akhir Super memperkenalkan
konsep model Segmental Perkembangan Karir (Segmental Model of Career
Development).
DAFTAR PUSTAKA
Brown, Duane, ey.al. (1987); Career Choice and Development. San Fransisco, California:
Jossey Bass Inc.
Dewa Ketut Sukardi, dkk. (1990); Tes Dalam Konseling Karir (teori
tes dan Interpretasi Tes). Surabaya:
Usaha Nasional.
Herr, Edwin L. et.al (1984); Career Gaidance and Counseling Trought the
Life Span (Systematic Approuches: Sixth Edition). Boston: Pearson Education, Inc.
Munandir, (1996); Program Bimbingan Karir di
Sekolah. Jakarta
: Depdikbud, Dikti.
Ruslan Abdul Ghani, (1985); Bimbingan
Karir. Bandung
: Aksara
W.S. Winkel, dan Sri Hastuti, (2005); Bimbingan dan Konseling di
Institusi Pendidikan (Edisi Revisi). Yogyakarta
: Media Abadi.